Search
Saturday, 9 March 2013
SISTEM BASIS DATA IV
16:43
| Posted by
Unknown
1. NORMALISASI DATA
Normalisasi data adalah proses pembentukan struktur
basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
2. TAHAPAN NORMALISASI DATA
Bentuk normal 1NF
terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued
attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang
sama.
Setiap atribut dalam tabel tersebut
harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
Ø Aturan
:
Ø Sudah
memenuhi dalam bentuk normal
A. 1NF
Suatu relasi (entitas) F dikatakan berada dalam bentuk normal pertama (1NF)
jika dan hanya jika semua atribut bernilai tunggal.
B. 2NF
Suatu
relasi (entitas) F dikatakan berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika dan
hanya jika berada dalam bentuk normal pertama, semua atribut bukan kunci harus
dipandang dependensi fungsional seluruhnya terhadap kunci.
C. 3NF
C. 3NF
Suatu relasi (entitas) F dikatakan berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika
dan hanya jika berada dalam bentuk normal kedua, semua atribut bukan kunci
tidak dependensi transitif terhadap kunci. Dependensi transitif = X→Y→Z.
D. BCNF
Suatu relasi berada dalam bentuk BCNF, jika dan hanya jika berada dalam bentuk
3NF dan semua determinan (penentu) mempunyai kunci kandidat.
Pada kasus di atas cukup sampi 3NF saja karena semua atribut berada dalam kunci kandidat (candidate key). Di mana kunci kandidat adalah atribut-atribut dari entitas yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci (key) atribut. BCNF hampir sama dengan 3NF, dengan kata lain setiap BCNF adalah 3NF.
Pada kasus di atas cukup sampi 3NF saja karena semua atribut berada dalam kunci kandidat (candidate key). Di mana kunci kandidat adalah atribut-atribut dari entitas yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci (key) atribut. BCNF hampir sama dengan 3NF, dengan kata lain setiap BCNF adalah 3NF.
Bentuk 4NF (4th Normal Form)
A. Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika
telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari
sebuah multivalued attribute.
B. Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies.
B. Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies.
Bentuk 5NF (5th Normal Form)
A. Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
A. Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
B. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional
dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni
apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil,
harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula.
3. CONTOH PENERAPAN NORMALISASI DATA
A. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Dari manual bon pembelian diatas kita dapat menjadi
bentuk normal pertama dengan memisah-misahkan data pada atribut-atribut yang
tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record / baris harus lengkap adanya.
B. Bentuk
Normal Kedua (2NF).
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel
diatas menjadi beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel
tersebut dan atribut kunci haruslah unik.
C. Bentuk
Normal Ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF).
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF).
4. DENORMALISASI DATA
Denormalisasi merupakan kebalikan dari proses normalisasi.
Relasi pada suatu database yang mengalami denormalisasi memungkinkan terjadinya data
redundant di dalamnya.
Artinya adalah memungkinkan adanya data yang sama atau
berulang dalam sebuah tabel. Hal inilah yang dapat mengakibatkan
kesalahan dalam proses pengolahan data. Namun di sisi lain,
denormalisasi memberikan keuntungan dalam segi perfomance.
Karena itu aplikasi yang membutuhkan waktu cepat terhadap
proses query cenderung memilih denormalisasi untuk mengatur relasi antar
tabel dalam suatu database. Denormalisasi
menyebabkan data redundant namun meningkatkan perfomance. Melihat
keuntungan tersebut, OLAP tools dan data warehouse
menggunakan denormalisasi dalam database.
Dengan demikian proses query dapat berlangsung dengan cepat.
5. TAHAPAN DALAM DENORMALISASI DATA
ü Derived Attribute (Atribut yg terderivasi).
a.
Nilai-nilai dari
atribut ini diolah dari nilai-nilai yang sudah ada pada atribut yang lain (dari
tabel yg sama atau tabel lain).
b.
Digunakan untuk
menghindari proses yang berulang dan memakan waktu.
ü Atribut yang berlebihan.
a.
Atribut yang
menyatakan lebih dari satu fakta.
b.
Melanggar First
Normal Form, karena tidak memiliki domain nilai yang unik
ü Jenis :
a. Encoded attribute
b. Concatenated Attribute
c. Overlapping Attribute
d. Alternate Attribute
ü Summary Table (tabel rekapitulasi).
a. Normalisasi à tabel-tabel Detail.
b. Laporan berbentuk Summary (rekapitulasi) merupakan
hasil pengolahan dari Kumpulan data Detail.
c. Makin besar volume data dan makin banyak tabel yang
ter-JOIN à makin lama waktu diperlukan.
d. Solusi : simpan hasil pengolahan dalam tabel khusus.
6. CONTOH DENORMALISASI DATA
A. TABEL DAYA
B. TABEL OPERATOR
c. TABEL PELANGGAN
D. PEMBAYARAN SUMMARY
E. TABEL PEMBAYARAN
7. BOYCE-CODE METHOD
Bentuk normal yang digunakan dalam normalisasi database. Ini adalah
versi yang sedikit lebih kuat dari bentuk normal ketiga (3NF). BCNF
dikembangkan pada tahun 1974 oleh Raymond F. Boyce dan Edgar F. Codd untuk
mengatasi beberapa jenis anomali tidak ditangani oleh 3NF.
8. TAHAPAN BOYCE-CODE METHOD
Tahapan-tahapan dalam boyce-code:
ü Sebuah tabel
dikatakan berada dalam Boyce-Code Normal Form (BCNF) jika untuk semua
functional dependency (Ketergantungan Fungsional = KF) dengan notasi X -> Y,
maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
ü Jika tidak demikian
maka tabel tersebut harus didekomposisi berdasarkan KF yang ada, sedemikian
hingga X menjadi superkey dari tabel-tabel hasil dekomposisi.
ü Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi
setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional
dependency X à A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari
primary key.
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment